GOING SINGAPORE #8 : COME BACK HOME

June 16, 2014

Walking (again and again and again and again)


Setelah Singapore Flyer, tujuan saya dan Dhila berikutnya adalah Garden by the Bay. It would be nice if we could go to Marina Bay City Gallery, but it's late and we still got a river cruise and a long way to airport tonight.

Garden by the bay, kalo dari Singapore Flyer, kelihatan seperti ini :


It was a walk-able distance and an enjoyable path via the Helix Bridge and the Marina Bay Sands. Tapi saran saya, jangan jalan setelah cari masjid di basement UOB plaza dan udah kesorean (curhat). Yang ada malah panik mikirin jadwal MRT terakhir ke bandara. But I enjoy it anyway, dan kita nemu $1 Ice Cream lagiiii! It's everywhere!

The Helix Bridge and the Famous Marina Bay Sands

Details. It's ARUP :)

We get into the inside too

And following the sign to the Garden by the Bay

I'm definitely coming back here :)
Jadi jalan ke Garden by the Bay nya itu sebenernya agak muter, and it was an elevated pedestrian walkway again (baru nyadar sekarang). Kalo dateng sore-sore, mungkin setelah jam 3, nggak akan terlalu panas kok. Saya sendiri sih suka banget liat pemandangan kota (the skyscraper make the city's skyline, and everything seen from above). Yang paling saya suka pas liat detail fasad nya Marina Bay Sand (I can't help to mention it!)

Details. The beautiful flappers.
Namanya Wind Arbor. 260.000 Aluminum 'flappers' hanging on cable structure. Ini bikinan Ned Kahn sama Moshe Shafdie. Aluminum yang ngegantung ini, kalo kena angin kan bakalan bergerak, jadi pantulan sinar matahari di surface nya bergerak juga, the building is gleaming. It's a bit like visualizing the wind, and it's beautiful.

To make the story short, kami pun sampai di Garden by the bay.

Hi there Super Tree!
The Long Awaited Garden by the Bay

Garden by the Bay is... good, and the Super Tree is impressive. Menurut saya, bagusnya Garden by the Bay ini karena dia punya trail yang bisa dilalui dengan berjalan kaki (that's important). I must be verrrrry tired at that part of the day jadinya visit ke Garden by the Bay nya nggak terlalu enjoyable. Plus, it was walking again.

SUPER TREE!
Anyway, saat saya ke sana, entrance nya doang yang rame. Pas muter ke dalem sih nggak terlalu. Mungkin orang-orang nggak muter, tapi langsung ke Flower Dome atau naik OCBC Skyway nya. Saya sama Dhila sih muterin trailnya (beneran sampe balik lagi ke entrance, nyasar pula). Jadi kami udah hampir keluar tuh, ke arah Bayfront MRT, tapi karena satu dan lain hal, kami malah balik lagi ke tempat kami masuk. Pas udah sampe di elevated pedestrian yang ke arah Marina Bay Sands, kami baru sadar kalo gini mah kita bakalan muterin gedung lagi (jauh cuy! Nggak dua kali lah kalo udah lelah sih), jadi balik lagi lah kami ke Bayfront MRT.

River Cruise

Here comes the highlight of the day!

Dari Bayfront MRT, kami ke City Hall MRT dulu, nge-refund Singapore Tourist Pass kami yang masa berlakunya habis malam itu. Setelah itu, kami naik bus ke Clarke Quay untuk naik River Cruise.

Bye card-tapping, halo uang receh. Tarif naik bus, kalo nggak terlalu jauh itu SGD1.3. Tapi kalo bayar 1.5, nanti nggak dikasih kembalian (anaknya perhatian). Supaya nggak bikin ribet, siapinlah uang recehan. Waktu itu saya sama Dhila nggak punya uang recehan, jadi kami mampir ke McD dulu, saya beli coca cola (yang kecil itu yang SGD1) terus minta kembaliannya uang receh.

Sampailah kami di Clarke Quay sekitar jam 8-an, langsung naik ke kapal yang akan jalan.

Let's Go!
It was a 45 minutes cruise back and forth along the Singapore River. Ada video sejarahnya sebenernya, tapi nggak kedengeran suaranya; orang-orang juga sibuk foto-foto, jadi akhirnya saya nyerah dengernya dan... foto-foto aja hehe.


bye
It's pretty, seeing Singapore from the cruise. But basically, I enjoy watching a city (makanya fotonya gedung sama jalan semua). And now, that the cruise end, we got an MRT to catch.

Come Back Home

Perjalanan pulang dimulai dengan balik ke hostel untuk ambil tas. Seriously, this is important. Saya nggak survey sih, tapi fasilitas titip tas ini kayanya common di hostel. Nitip-nitip ini penting kalau memang punya flight terlalu pagi (kayak saya kemarin) atau terlalu malam. Supaya yakin, bisa ditanya dulu ke hostelnya.

Kami sampai di hostel jam 10-an, dan saya udah panik, takut nggak sempet naik bus terakhir (walaupun kayanya sih masih sempet). Untungnya resepsionis nya baik banget, dia bilang, instead of taking bus/MRT all the way, it's better to take the bus to Kallang Station (5 stops from the nearest bus stop to our hostel) dan lanjut naik MRT ke Changi.

I have told you that it's difficult to get lost in Singapore, right? Jangan takut salah berhenti kalo naik MRT, tanda stasiunnya jelas banget di setiap MRT. Mungkin akan agak susah kalo naik bus, karena kalo misalnya nggak ada yang mau turun atau keliatannya nggak ada orang di halte tertentu, halte itu bisa aja dilewatin sama supir bus nya. Dan jangan ngarepin supir busnya kayak supir angkot di Jakarta yang bisa nitip 'Bang, kalo udah di stasiun kasitau, ya' most of the time, saya dan Dhila susah payah baca nama haltenya selama naik bus 3 harian di Singapura.

But it was late, and I was in a state of panic. Saya akhirnya cuek aja nanya sama orang yang duduk di depan kami, untungnya orangnya baik; jawabnya nggak jutek gitu. Soalnya, beneran deh, di Jakarta, saya supaya nggak nyasar adalah 'when in doubt, ask,' tapi begitu ke Singapur, entah kenapa, nanya ke sembarang orang nggak semudah kayak di Jakarta. Ya tapi, saran saya sih, 'whenever in doubt, ask,' daripada nyasar terus harus naik taksi, kan?

To make the story short, we finally arrived at the Kallang Station. We take the last train (TUH KAN!) to Changi Airport, and getting ready to sleepover, waiting for our flight, the next morning.

Bye, Singapore
Hello again, Jakarta.

You Might Also Like

3 comments

Blog Archive