After a chat on a Monday afternoon (for a friend who may not read this, but maybe, just maybe, need a spirit to survive the whole thing)
March 16, 2010heeeeeeeeeeey ini post yang ke SERATUS!
Something popped up in my mind on the way home. Kali ini untungnya bukan imajinasi-imajinasi aneh seperti tiba-tiba gue ketabrak mobil saat nyebrang terus ga bisa kuliah lagi, atau mendadak kesamber geledek (yes it’s raining hard right now and there are lightning). Noo.. kali ini yang melintas di kepala gue adalah hasil dari obrolan sore gue hari ini bersama beberapa teman.
Pada awalnya gue dan beberapa teman itu cuma ngobrol-ngobrol sambil makan sore setelah kelas studio yang agak hectic. Berhubung besok libur (yes!) jadi kita dengan senang hati menghabiskan waktu di kantin, bukannya pulang dan ngerjain tugas tekomars atau pengars (yang semuanya tugas ngulang, tapi mengutip kata-kata temen gue, hidup itu pilihan and yes being a study-oriented college student is a choice I’m not be able to choose). Kita ngomongin soal beberapa hal yang sebenernya udah sering kita omongin. Bukan ngegosip ya kawan-kawan. Ini berbeda. SANGAT BERBEDA.
Sampai akhirnya kita sampai pada suatu topik yang nggak kalah serunya sama topik pertama. The main story is not really the point of my writing here. Yang lebih kena di gue adalah pas abis ngobrol itu gue kepikiran bahwa makin kesini entah kenapa banyak orang yang dituntut untuk menjadi stronger than before. Not physically, but mentally.
College life is hard yet we have to struggle to survive. And I’m not exaggerating this whole stuff. Gue mungkin orang yang go with the flow, bukan yang menggebu-gebu dan terobsesi menjadi the best student. Tapi ya, saat gue tidak mendapatkan hal yang menurut gue seharusnya bisa gue dapatkan I feel down. Dan saat melihat orang lain bisa punya willing yang lebih besar daripada gue untuk sekedar ngerjain tugas-tugasnya, gue akan merasa kalah juga. In most cases, gue akan dengan mudah melupakan perasaan down gue itu dan kembali menjadi orang yang go with the flow (bukannya malah semangat untuk belajar juga XD). But in some rare cases gue akan dapet pencerahan, this is a life I choose for me, and I’m not supposed to regret the choice, I’m not supposed to feeling so down. Yes, again, I have to struggle so I can survive.
Choices in life make us stronger and stronger. Pada akhirnya gue mendapat kesimpulan itu. Saat gue sudah memilih sesuatu, maka pilihan itulah yang harus gue jalani, apapun konsekuensinya.
I’ve seen somebody, making a choice of her life, and she doesn’t seem to make it. Bukannya nyalahin orangnya karena menjadi terlalu emosional dalam menjalani peran yang ia pilih sendiri ya, tapi ya itu dia, pilihan dalam hidup kita yang menuntut kita untuk menjadi lebih kuat dan lebih kuat lagi. Choices of life are a precious lesson to experienced. Saat lo sudah memutuskan bahwa lo akan memilih sesuatu, semua konsekuensinya harus lo yang tanggung. Dan hal itu, kalau dipikir secara rasional, bukan dengan TERLALU emosional, harusnya bisa bikin kita usaha untuk bisa bertahan. Bertahan di sini artinya bukan stuck nggak maju kemana-mana ya, bertahan ini maksudnya bisa ngejalanin pilihan itu dengan baik.
Kemaren gue bilang ke temen gue saat kita curhat-curhatan soal kuliah yang berat; If I never meant to be here, then I will never be here in the first place.
Ya, saat gue memutuskan sesuatu, kalo gue emang nggak ditakdirkan untuk kesana, ya nggak akan jalan juga pilihan gue itu. God will never give us anything harder than we could afford, won’t He? Just believing to this simple thing, mudah-mudahan semangat kita akan kembali full. Dan saat gue percaya akan hal itu juga, gue tau kalo whatever happens on my way, all I have to do is struggling so I can survive. Saat gue sampai pada akhir jalan gue nantinya, gue akan menjadi orang yang lebih kuat karena pilihan-pilihan yang gue ambil selama perjalanan gue menuntut gue untuk begitu.
Nggak bermaksud untuk ngomong sesuatu yang ribet-ribet, tapi gue cuma mencoba berbagi sesuatu yang selama ini gue liat dari sudut pandang gue sendiri.
And for a friend, entah dia baca atau nggak, gue cuma berharap dia bisa menjadi lebih kuat dan jauh lebih kuat lagi =D
0 comments