reasons why we shouldn't stalk =D

August 17, 2010

stalking adalah kegiatan yang, well, sadar atau nggak sadar, sengaja atau nggak, sering gue lakukan. apalagi sekarang ada anak baru fufufufufuf dasar baru mau tingkat dua!

kadang-kadang penasaran aja gitu ya, orang lagi ngapain, ngomongin apa sama siapa, single apa nggak (really, kadang-kadang gue juga penasaran aja soal ini), punya blog atau nggak, kalo punya blog tuliannya bagus nggak, ngobrolnya sama siapa aja, omongannya tentang apa, dan seterusnya dan seterusnya.

gue juga suka stalking, pas gue sadar lagi nge stalk orang, di facebook misalnya (karena accont twitter gue sepi dan memang gue biarkan seperti itu =D) semuanya sudah terlambat kawan biasanya entah gue udah melanglang buana ke orang lain dan itu artinya gue jadi stalker untuk beberapa orang sekaligus, atau gue jadi galau kare mikir "what is his/her intention actually?"

yang pertama sering muncul, dan begitu pula yang kedua. sadly.

dan akhirnya hari ini gue menemukan alasan kenapa gue sebaiknya tidak stalking dengan super serius dan sering-sering.

  1. Privasi.
    oh iyaaa tentu saja gue sangat sangat sensitif sama privasi gue sendiri. buku harian, tulisan-tulisan galau di blog, notes yang isinya personal reminder tapi bisa jadi konsumsi sebagian orang (note that, sebagian bukan semua), atau status-status facebook yang kadang-kadang cerminan perasaan gue huhuhu. Gue sangat aware soal comelnya facebook, bahwa kalo gue curhat soal temen kuliah gue ke temen SMA gue di wall nya, bukan berarti temen kuliah gue bisa nggak tau. Nah, coba deh sekarang harusnya gue mikir, enak nggak sih kalo kira-kira hal-hal yang nggak pribadi-pribadi amat itu, tapi mungkin akan mengganggu kalo diketahui sama orang lain, diliat-liat sama orang lain. Tentu tidak bukan. sekalipun gue nggak tau, tetep aja nggak enak. Gimana kalo tiba-tiba ada orang yang seharusnya nggak tau tapi jadi tau dan ngomongin di belakang. tentu sangat tidak enak, bukan. Entah kenapa dari dulu gue yakin, kalo gue nggak mau diperlakukan secara tertentu oleh orang lain, pertamanya harus gue dulu yang nggak ngegituin orang lain. Oh well, kalo gue mau privasi gue dihargai, walaupun gue nggak bisa meminta orang untuk menghargai privasi gue since it was on the internet, at least i'm not disturbing others privacy, right?
  2. Menjaga Hati.
    Believe it or not, seringnya abis nge stalk satu orang spesifik (see i'm being specific here) gue malah jadi galau. bertanya tanya pada diri sendiri, "APA DEH MAKSUDNYA INI ORANG NULIS STATUS BEGINI?" atau "HAH DEMI APALAAAAAH?" atau "GUE PENGEN TAUUU BANGET INI STATUS BUAT SIAPA SIH MAKSUDNYAAA?". gue nggak tau ada yang ngalamin gitu juga nggak, tapi kalo ada ya itu dia isyaratnya, we really have to stop stalking if it means we hurt ourselves more. Lagipula menjaga hati dan pikiran dari buruk sangka adalah perbuatan yang baik, kok =D
  3. Supaya Nggak Dikerjain.
    Yang ini kisah nyata. Kemaren gue baru dapet nama-nama anak 2010, karena tingkat keingintahuan yang tinggi didukung oleh fasilitas yang memadai dan waktu kosong yang melimpah, gue carilah FB anak-anak baru itu satu satu. Awalnya berjalan lancar, karena gue bukan stalker yang pro jadi ya cuman asal, "oh itu ada fb nya oke deh." dan "wah, dia punya blog juga, liat deh, siapa tau nulis soal kegiatan kemaren". akhirnya gue kena batunya pas ngeklik salah satu web address yang ada di fb yang gue temuin. gataunya address itu ngelink ke web page yang ngerjain gue. setelah gue klik mozilla firefox gue ke restore down abis itu pindah-pindah ke kanan ke kiri. Setelah berhasil gue klik tombol close, yang keluar adalah berjuta juta dialog box! Sial, bukan? Gue udah ngeri laptop bokap kena virus aja tuh, untungnya gue punya siasat pintar, gue matiin aja laptopnya =D
Ya jadi begitulah kira-kira, three big reasons why I shouldn't stalk. Mungkin berbeda di tiap orang, tapi hey, I just want to share =D cheers!

You Might Also Like

0 comments

Blog Archive