rational vs sentimental
May 25, 2011karena gue mudah sekali tersugesti dan terbawa perasaan gue selalu berusaha untuk berpikir rasional, dan nggak melulu disetir sama emosi. lebih tepat lagi, nggak segitu mudahnya menyerah sama emosi. perasaan. hal-hal yang... sulit banget, karena kata orang, sebagai cewek, emosi dan perasaan itu lebih dominan daripada logika.
mencoba mengerti ada orang-orang yang me'nyuperior'kan diri mereka tanpa sadar, ada orang-orang yang bedanya sampe 180 derajat sama diri kita sendiri. mencoba mengerti bahwa kalo mainnya perasaan, rumput tetangga akan selalu dan selalu lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri.
kemarin ada yang bilang ke gue semacam begini : "aduh, Pit, jangan terlalu rasional gitu lah, ini tuh mainnya perasaan,"
nggak kok, gue nggak mengabaikan perasaan temen gue yang lagi sakit hati. bukan ngebelain temen yang satunya lagi juga. gue nggak ngebelain siapa-siapa malah. cuma gue mau realistis. kalo larut sama hal yang seperti ini kapan mau majunya? nggak larut aja mau move on nya setengah mati. ada banyak hal-hal yang lebih penting, jauh jauh jauh lebih penting daripada sekedar masalah hati. paling tidak untuk saat ini.
saat ini, gue memilih untuk menjadi rasional, bukan sentimental. karena udah tau capeknya menjadi solider untuk hal-hal yang nggak perlu. udah tau diri kalo gue itu orang yang gampang kena sugesti, bisa kesel sama orang lain hanya karena cerita dari temen sendiri. dan mudah-mudahan, kalo suatu saat ini menimpa gue, gue bisa menjadi orang yang nggak larut dalam perasaan sendiri. amiiiin.
seriously, the best script on earth have been written and it's always up to us to choose the path and the role we would like to play
1 comments