we got a day out!
August 27, 2012
finally cewek yang nggak pernah hiking ini pergi juga menghirup udara segar muhahahahahahahahahaha
last week, I went to Dago Pakar with some high school friends. A random meet up of 9 people (tadinya 7 mendadak nambah 2 orang) without even a day of preparation. hasilnya adalah kaki pegel-pegel minta dicopot pas perjalanan pulang but anyway, it has been super fun.
jalur dago pakar-curug ini sebenernya bagus dan seger banget. a real refreshment for a depok citizen like me, yang sehari-harinya cuma ngeliat hutan UI dari balik jendela bikun. sayangnya, pengelolaannya nggak serius, jadi pejalan kaki seperti kami cukup terganggu selama perjalanan.
here's some good points :
di beberapa spot perjalanan, ada semacam papan penjelasan yang bagus dan rapi tentang spot tersebut. Permukaannya ditutup semacam kaca jadi nggak ada coretan dan lain-lainnya. Ada juga beberapa saung yang kondisinya sih nggak terlalu rapi karena banyak coretan, tapi cukup bisa dipake buat duduk-duduk.
treknya udah ketauan. Ada semacam paving block yang nandain jalan, jadi for a super newbie kayak saya kemungkinan nyasarnya sangat kecil. Lagipula, cukup banyak penjual makanan di beberapa titik perjalanan yang bisa ditanya soal jalan.
ada goa belanda dan goa jepang yang bisa dikunjungi. Ada penjelasannya juga kok tentang kedua goa ini (kemarin nggak sempet baca). untuk yang mau berkunjung, sangat sangat disarankan untuk membawa senter sendiri, atau minimal HP yang ada flashlight nya biar nggak usah nyewa senter yang ditawarin.
and some bad points :
OJEK! kesel banget saat kita lagi enak-enak jalan tiba-tiba ada motor nyelonong gitu nyelak jalan. Bisa jadi motor pribadi (yang memang boleh masuk ke jalur pendakian) dan yang lebih sering adalah ojek yang memang sengaja mangkal untuk mengangkut pengunjung yang males jalan. Please, dengan keadaan jalan yang menanjak-menurun dan kira-kira maksimal lebarnya 1.5 meter, pejalan kaki harus share dengan motor yang ngendarainnya berasa lagi di jalan raya, ngebut dan nggak mau ngalah. Di beberapa spot, pejalan kaki malah yang harus ngalah dan jalan di luar jalur paving block. Mungkin karena motor motor yang super banyak bulak balik ini juga jalan di beberapa tempat jadi rusak dan akhirnya becek.
SAMPAH! dengan niat mulia ceritanya, abis pulang piknik saya mau ngumpulin sampah dan buang ke tempatnya. Kalo nggak bisa ngebersihin, minimal kan sampah sendiri dibawa pulang, ya. My bad, I can't see any trash bin anywhere. akhirnya temen ada yang nyuruh nanya ke ibu-ibu warung tempat kita jajan sebelumnya, eh malah dijawab "tinggalin aja di situ neng," ckckckckck. Seriously, udara di Curug Omas itu udah super sejuk dan seger banget, sayang tidak didukung dengan lingkungan yang bersih.
anyway, untuk liburan singkat setengah hari yang diawali dengan kumpul di terminal dago jam 7 pagi dan berpisah setelah makan di gelap nyawang jam 4 sore, my latest day out has been one of my favorite. Untuk informasi tambahan, trek ini panjangnya 5km, dan kalo super newbie seperti saya bisa sampe, pasti orang lain bisa juga ya :)
last week, I went to Dago Pakar with some high school friends. A random meet up of 9 people (tadinya 7 mendadak nambah 2 orang) without even a day of preparation. hasilnya adalah kaki pegel-pegel minta dicopot pas perjalanan pulang but anyway, it has been super fun.
jalur dago pakar-curug ini sebenernya bagus dan seger banget. a real refreshment for a depok citizen like me, yang sehari-harinya cuma ngeliat hutan UI dari balik jendela bikun. sayangnya, pengelolaannya nggak serius, jadi pejalan kaki seperti kami cukup terganggu selama perjalanan.
here's some good points :
di beberapa spot perjalanan, ada semacam papan penjelasan yang bagus dan rapi tentang spot tersebut. Permukaannya ditutup semacam kaca jadi nggak ada coretan dan lain-lainnya. Ada juga beberapa saung yang kondisinya sih nggak terlalu rapi karena banyak coretan, tapi cukup bisa dipake buat duduk-duduk.
treknya udah ketauan. Ada semacam paving block yang nandain jalan, jadi for a super newbie kayak saya kemungkinan nyasarnya sangat kecil. Lagipula, cukup banyak penjual makanan di beberapa titik perjalanan yang bisa ditanya soal jalan.
ada goa belanda dan goa jepang yang bisa dikunjungi. Ada penjelasannya juga kok tentang kedua goa ini (kemarin nggak sempet baca). untuk yang mau berkunjung, sangat sangat disarankan untuk membawa senter sendiri, atau minimal HP yang ada flashlight nya biar nggak usah nyewa senter yang ditawarin.
and some bad points :
OJEK! kesel banget saat kita lagi enak-enak jalan tiba-tiba ada motor nyelonong gitu nyelak jalan. Bisa jadi motor pribadi (yang memang boleh masuk ke jalur pendakian) dan yang lebih sering adalah ojek yang memang sengaja mangkal untuk mengangkut pengunjung yang males jalan. Please, dengan keadaan jalan yang menanjak-menurun dan kira-kira maksimal lebarnya 1.5 meter, pejalan kaki harus share dengan motor yang ngendarainnya berasa lagi di jalan raya, ngebut dan nggak mau ngalah. Di beberapa spot, pejalan kaki malah yang harus ngalah dan jalan di luar jalur paving block. Mungkin karena motor motor yang super banyak bulak balik ini juga jalan di beberapa tempat jadi rusak dan akhirnya becek.
SAMPAH! dengan niat mulia ceritanya, abis pulang piknik saya mau ngumpulin sampah dan buang ke tempatnya. Kalo nggak bisa ngebersihin, minimal kan sampah sendiri dibawa pulang, ya. My bad, I can't see any trash bin anywhere. akhirnya temen ada yang nyuruh nanya ke ibu-ibu warung tempat kita jajan sebelumnya, eh malah dijawab "tinggalin aja di situ neng," ckckckckck. Seriously, udara di Curug Omas itu udah super sejuk dan seger banget, sayang tidak didukung dengan lingkungan yang bersih.
anyway, untuk liburan singkat setengah hari yang diawali dengan kumpul di terminal dago jam 7 pagi dan berpisah setelah makan di gelap nyawang jam 4 sore, my latest day out has been one of my favorite. Untuk informasi tambahan, trek ini panjangnya 5km, dan kalo super newbie seperti saya bisa sampe, pasti orang lain bisa juga ya :)
0 comments