skripsi week#12 : one step forward

May 11, 2013

jadi mahasiswa tingkat akhir itu berarti jadi orang yang dihujani pertanyaan yang didahului dengan kata 'apa' ('apa topik skripsinya?'), dilanjutkan dengan 'kapan' (misalnya 'kapan lulus?' dan 'kapan wisuda?' lebih jauh lagi 'kapan mulai cari kerja?' dan 'kapan nikah' (yang terakhir kejauhan sih keponya)) yang diikuti dengan pertanyaan di mana ('mau kerja di mana?' 'mau lanjut sekolah di mana?' dan 'udah daftar di mana aja?').

saya pernah baca tulisan orang yang udah lulus, dia bilang intinya begini 'kalo nggak kenal-kenal banget nggak usahlah nanya-nanya abis lulus ini dia mau ke mana. it is indeed the hardest question we didn't learn in university'. dan saya setuju sama hal itu. pertanyaan ini terlalu nyebelin (meskipun jawabannya penting).

percayalah teman-teman walaupun kita nggak dapet sinyal satu semester penuh jadi orang tua sama sekali nggak bisa nanyain progres skripsi dan kapan wisuda dilaksanakan sampe ga bisa scroll timeline twitter untuk tau keluh kesah orang-orang tentang skripsi masing-masing atau laporan progress masing-masing, pertanyaan-pertanyaan di atas itu tetep aja menghantui (dengan versi macam-macam).

siapa yang nanyain? diri sendiri. satu bagian yang daleeeeeeeem dan jauuuuuuuh banget di otak dan hati, bolak-balik mempertanyakan. setelah lulus lalu apa?

dan percaya, deh, to take a step forward is never easy.

saya bisa aja menjabarkan beberapa kemungkinan yang bisa terjadi setelah saya lulus. tapi untuk mengambil first step itu, sampai sekarang saya masih ragu. entah karena apa. sepertinya masih ada yang mengganjal. walaupun ini jadi reminder juga sih, saya harusnya bersyukur. enam belas tahun belakangan ini saya sekolah nggak berenti nggak pake galau mau masuk sekolah yang mana. lancaaaarrrr kayak jalanan di kampus.

ini kali pertama saya tahu perpindahana fasenya tidak akan semudah dulu. sekarang saya yang memutuskan, mau ke mana, mau apa, mau di mana, mau bagaimana...

to move on is never easy, either to take a step forward. the future might not pitch black, but it is so bright that it is blinding. yang pasti, kemanapun akhirnya, semoga saya tetap 'nggak kemana-mana'

You Might Also Like

2 comments

Blog Archive