GOING SINGAPORE #2 : PURCHASING FLIGHT TICKETS

May 26, 2014


source : x
Setelah memutuskan untuk pergi, saya dan Dhila juga nggak beli tiket karena kami putus asa sama harga tiketnya yang 800ribu ke atas. Kalo kata temen saya, itu mah masih mahal. Karena banyak banget low-cost airline dan promo-promo (yang encouraging impulsive purchase) saat ini, pergi ke Singapura hanya 400rb rupiah itu mungkin-mungkin aja. But I'm not going to push our luck, saya sama dhila sepakat kalo ada yang 600ribu juga nggak apa-apa.

Suatu hari sepulang kantor, saya chatting via line sama Dhila sambil browsing tiket. Kebetulan saat itu si tiket promo yang 600 ribu mendadak muncul lagi. Masalahnya, ayah saya belum pulang dan ayahnya Dhila sudah tidur jadi kami nggak punya kartu kredit untuk beli tiket. FYI, kami beli tiket via web ini karena web nya punya fitur menggabungkan flight pulang dan pergi dari maskapai yang berbeda. Harganya pun bisa di compare, jadi nggak perlu buka website berbagai airline untuk berburu tiket paling murah.

Nah sementara kami nunggu yang punya kartu kredit, saya dan Dhila lanjut chatting ngobrol ini itu berasa udah beli tiket. Setelah kesana kemari, saya cek lagi di website, eh ternyata tiketnya ilang lagi.

Mau ketawa rasanya karena kami malah ngobrol soal rencana belanja passport holder dan sendal jalan-jalan (SEE? IMPULSIVE PURCHASE ALWAYS LEADS YOU TO ANOTHER!) bukannya beli tiket dari jam 8. Jadilah kata Dhila, "gapapa Fit, yang 800 ribu itu aja deh,"

Sejujurnya, saya sih nggak rela karena sejak awal, saya pengennya jalan-jalan hemat. Kebayang-bayang aja harus gembel kayak apa kalo biaya penginapan dan tiket udah 1.4 sendiri sementara kami bertekad supaya budgetnya nggak sampai 3 juta (anaknya ambisius) belum ngitung airport tax dan biaya makan (nyari hostelnya pun yang free breakfast dan udah niat bawa tempat minum dari jakarta (dhila malah niat bawa pop mie)).

Lalu setelah deal sama Dhila kalo kita akan beli tiket yang 800 ribu, pulanglah ayah ke rumah dan saya pun siap-siap beli tiket.

Tapi, karena penasaran sama tiket 600 ribu yang mendadak hilang, sebelum beli, saya cek langsung ke website maskapainya. Di sana rupanya ada pengumuman kalo website nya lagi maintenance sampe jam 4 besok pagi. Sekarang saya ragu-ragu, mengingat persaingan beli tiket hampir sama ganasnya sama ibu-ibu gerbong wanita yang mau turun di tebet. Nggak beli yang 800 ribu sekarang besok pagi bisa ilang, tapi kalo beli sekarang, siapa tau setelah maintenance website nya beres tiket 600 ribu nya muncul lagi.

Akhirnya karena memang trip ambisius ini budgetnya juga ambisius, saya pun nggak jadi beli tiket malam itu. Yah, kalo terus tiket 600 ribu dan 800 ribu nya ilang tinggal usul ke Dhila kita nginep di masjid aja sekalian biar gratis (kemudian diomelin).

Besok paginya, hal pertama yang saya lakukan adalah cek website untuk beli tiket. Dan taraaaaaaaaaa si tiket 600 ribu nya muncul lagi dong! Alhamdulillah, maintenance nya bukan bohongan. Langsunglah saya beli tiketnya. Tanggalnya pun cocok banget, pas di minggu terakhir Mei yang libur nasionalnya mengencourage pegawai kantoran untuk ambil cuti. Setelah beli tiket, saya langsung chat Dhila :
"Udah beli tiketnya! See you in Singapore!"
Sekarang saya ngerti kenapa di salah satu blog traveling yang saya baca, step pertama yang disebut adalah beli tiket. Salah satunya pasti karena setelah beli tiket, the only way is to go, nggak pake mundur-mundur lagi (kan sayaaang uangnya bisa dipake beli sepatu).

See you in #3!

You Might Also Like

0 comments

Blog Archive