absurd

April 28, 2010

saat lo memutuskan untuk memilih jurusan arsitektur, bisa jadi lo bener-bener nggak tau apa yang akan lo lakukan saat lo kuliah.

at least that's what happened to me

dulu, gue pikir, kalo kuliah di arsitektur maka gue akan punya meja gambar besar, alat tulis bermacam-macam jenis, dan kerjaan lo adalah merancang suatu bangunan sesuka lo. And someday you'll end up having your design comes true. at least you can have your own dream house if you don't design for other people

but heeeeeey things are quite different since I got accepted here.

gue masih tingkat satu semester dua dan sampai sekarang gue belom bikin ruang sama sekali. yang sudah gue lakukan adalah, membuat gradasi warna, menggambar komposisi bentuk, mewarnai sampai pensil warna habis, menyusun-nyusun dan menempel kaca dengan putih telur, mengukir styrofoam, menghubungkan titik-titik bernomor, membuat garis 3 cm sampai 8 cm tanpa penggaris, menggambar koridor dan membuat maket kota satu jurusan.

perubahan yang sudah gue alami adalah gue bisa tidur jam setengah 4 pagi lalu ikut kelas jam 10 pagi dan menganggap kertas A2 sama besar dengan kertas A4 dan menganggap bahwa kertas A4 itu sangat sangat kecil.

itu semua belum ada apa-apanya dibanding tugas terakhir gue hari selasa kemarin.

pagi-pagi, pas studio jam sembilan kira-kira kita disuruh nyebrang ke fakultas sebelah dan cari spot sendiri-sendiri. what should we do then? nothing. ya. Nothing.

tugas hari itu adalah doing nothing saudara-saudara. bahkan fasilnya dengan gembira bilang : Happy Doing Nothing, as if she was saying Happy Birthday

so I was DOING NOTHING for about two hours. Not talking to others, not even sleeping. Just doing nothing.

tapi, believe me, saat gue doing nothing itu, gue merasa menemukan bahwa tempat gue berdiam itu sangat tenang, punya kontur yang menarik, udara yang mendingan, berada di pinggir danau yang airnya beriak, dan gue bisa mendengar suara-suara ribut mahasiswa yang istirahat di kantin fakultas ekonomi di seberang danau. I can sense the difference when people start to make noisy sound from across the lake and when the only sound I can only hear is from the birds. ngerasain bedanya panas matahari pagi dan matahari menjelang siang. I don't pay any attention to that small things before dan ya, menurut gue hal itu mendatangkan inspirasi.

oke then back to topic.

setelah menghabiskan dua jam doing nothing, fasilitator terus ngasih tugas yang batas ngumpulinnya jam 5. perintah tugas itu adalah : komunikasikan apanya itu

ya. KOMUNIKASIKAN APANYA ITU.

komentar temen gue : "tuh kan, tugas kita makin lama makin absurd,"

jadi, kalo diperjelas, yang harus kita lakukan itu adalah memilih suatu hal yang sudah kita dapatkan setelah kita doing nothing tadi.

karena sadar atau tidak sadar, saat doing nothing, kita akan lebih peka dengan apa yang ada di sekitar kita. kita bisa lihat bahwa daun punya tulang daun yang fleksibel sampai bentuk daun bisa agak menekuk, atau permukaan tanah bisa jadi sangat terjal sampai kita bingung gimana cara memijaknya, atau riak air bisa jadi punya bentuk yang sangat unik, atau atau yang lainnya.

pas balik ke studio, sebagian besar temen-temen gue memilih untuk ngerjain di kosan sementara gue ngerjain di studio (karena gue ga punya kosan) naaah terus waktu kita udah kira-kira setengah jalan ngerjain, ada fasil yang dateng. berkonsultasilah temen-temen gue dengan fasil-fasil itu tentang desain mereka.

komentar yang banyak terdengar dari fasilnya adalah : "buatan kamu masih itunya, belum apanya,"

ya ya ya perintah tugas ini memang absurd kawan, mungkin lo akan bertanya-tanya apaa hubungannya sama tujuan kita yang masuk jurusan arsitektur untuk jadi seorang arsiteeeeeek?! hello this is wasting my time!

entah kenapa, gue percaya ini semua ada hubungannya. seabsurd apapun tugas yang diberikan fasilitator (sampe ucapan : pengen gue bunuh yang ngasih tugas, atau pengen ditabok banget deh ini tugasnya, sering sekali terucap dari mulut gue belakangan ini) itu semua akan ada hubungannya sama tujuan gue untuk jadi arsitek.

dan suatu hari nanti. YA SUATU HARI NANTI (yang walaupun gue juga gatau kapan). gue akan tau.

and I'm pretty sure about that.

happy ... happy anything, then! =D

You Might Also Like

2 comments

Blog Archive