GOING SINGAPORE #6 : BEING TOURIST
June 14, 2014Starting the Second Day
Hari kedua kami awali dengan belanja coklat di Mustafa Center. Kebetulan, tempatnya deket banget sama hostel tempat kami menginap. Kami nggak perlu naik bus, cukup jalan kaki 850 m sudah sampai di Mustafa.
Setelah puas beli coklat, saya dan Dhila melanjutkan perjalanan ke Vivocity untuk pergi ke Sentosa.
Untuk pergi ke Sentosa, kita bisa naik Sentosa Express dari lantai 3 Vivocity. Sayangnya di sini nggak bisa pakai Singapore Tourist Pass. Biayanya SGD4 sudah termasuk biaya masuk ke Sentosa. Bisa juga naik kereta gantung; ini pilihan paling mahal dan menurut saya overpriced. Tarifnya SGD26.
Saya dan Dhila, memilih cara ketiga : jalan kaki lewat Boardwalk Vivocity. Nggak usah khawatir capek, Boardwalk Vivocity ini pake travelator dan ada atapnya. Jalannya pun nggak lama-lama banget, cuma sekitar 700 meter. Kalo lewat sini, biaya masuk ke Sentosa nya jadi cuma SGD1.
Sejujurnya, saya sih agak nyesel karena terlalu lama menghabiskan waktu di Sentosa. Saya sama sekali nggak ngapa-ngapain karena 1) wahananya mahal (misalnya SGD15 untuk luga+skylift) 2) panas dan nggak ada tempat duduk. Tapi kalo mau foto-foto di depan logo Universal Studio yang hits itu sih gratis.
Selesai dari Sentosa sudah lewat jam 1 siang, saya dan Dhila kembali ke Vivocity naik Sentosa Express (kalau balik gratis) lalu cari makan siang di internet. I have told you that smartphone + internet is one powerful device while being in Singapore, right? Untuk cari makan siang, saya cukup buka halaman Sentosa di wikitravel.com dan cari bagian 'Eat'. Di situ akan disebutkan pilihan tempat makan mulai dari yang budget sampai yang splurge.
Alhamdulillah kali ini saya dan Dhila nggak salah dan terjebak dengan fast food kayak waktu di Clarke Quay kemarin. Kami makan di Seah Im Food Center yang ada persis di seberang Vivocity. Di sini ada banyak pilihan makanan halal dengan harga terjangkau. Sayangnya, saya masih punya ayam, jadi saya cuma beli orange juice (SGD 1) sementara Dhila makan nasi briyani (kalo nggak salah harganya SGD 5) yang enak dan porsinya bikin nggak usah makan malam lagi :).
Setelah makan, kami cari masjid. Dari sinilah akhirnya saya nemu website nearby.sg yang sama helpful nya sama gothere.sg. Di nearby.sg ini, kita tinggal ketik sedang ada di manakah kita (waktu itu saya tulis Vivocity) lalu pilih Culture - places of worship - (dan voila! ada pilihan) Mosque. Untuk pertama kalinya sejak sampai di Singapura, akhirnya kami solat di tempat yang proper :).
IKEA (slash Playing-House-to-your-Heart's-Content)
Selesai sholat, saya dan Dhila harusnya pergi ke Marina Bay City Gallery dan Gardens by the bay. Tapi tiba-tiba pas saya lagi liat daftar halte bus (accessible both in the bus stop and internet) ada halte di Alexandra Road, dan Alexandra Road itu tempatnya IKEA Singapura. Jadi saya ngajak Dhila untuk mampir ke sana dulu aja daripada pergi ke IKEA di hari terakhir dan harus ngejar Singapore Flyer sore harinya.
Sampai di IKEA hari sudah agak sore. Saya sama Dhila masuk dan... main rumah-rumahan (!). Setelah sekian lama liat IKEA cuma via katalog, sekarang beneran masuk ke tokonya, ngeliat displaynya secara langsung, plus duduk-tidur-main di displaynya (ha!).
Pas sadar kalo kita udah kelamaan main, ternyata udah jam 6 aja. Saya dan Dhila langsung balik ke bawah, beli es krim (harus), lalu melanjutkan perjalanan ke Marina!
A Typical Tourist
Ke Singapura nggak lengkap tanpa ke Merlion park dan Marina Bay Sands, betul?
Hari sudah mulai gelap saat saya dan Dhila sampai di Marina Bay Sands. Karena kemaleman pulang dari IKEA, saya dan Dhila batal ke Garden by the bay dan Marina City Gallery hari itu. Gantinya, kami duduk-duduk di Marina Bay Sands yang pemandangannya ke arah Business District nya Singapura dan Merlion Park.
Akhirnya yang biasanya cuma liat di internet, hadir betulan di depan mata saya. It was a wonderful sight, and a beautifully designed promenade. Saya dan Dhila jalan memutar menuju ke Merlion Park. Rame banget! Dan nyaris nggak keliatan apa-apa kecuali patung singa nya bersinar (!!). If I ever got the chance flying there again, I'd prefer to be there in the afternoon. Mungkin, kalau beruntung, nemu $1 Ice Cream yang kami lewatkan kemarin di Clarke Quay.
Being a typical tourist ended our second night in Singapore.
See you in #7!
Untuk pergi ke Sentosa, kita bisa naik Sentosa Express dari lantai 3 Vivocity. Sayangnya di sini nggak bisa pakai Singapore Tourist Pass. Biayanya SGD4 sudah termasuk biaya masuk ke Sentosa. Bisa juga naik kereta gantung; ini pilihan paling mahal dan menurut saya overpriced. Tarifnya SGD26.
Saya dan Dhila, memilih cara ketiga : jalan kaki lewat Boardwalk Vivocity. Nggak usah khawatir capek, Boardwalk Vivocity ini pake travelator dan ada atapnya. Jalannya pun nggak lama-lama banget, cuma sekitar 700 meter. Kalo lewat sini, biaya masuk ke Sentosa nya jadi cuma SGD1.
nih, pake travelator segala |
Selesai dari Sentosa sudah lewat jam 1 siang, saya dan Dhila kembali ke Vivocity naik Sentosa Express (kalau balik gratis) lalu cari makan siang di internet. I have told you that smartphone + internet is one powerful device while being in Singapore, right? Untuk cari makan siang, saya cukup buka halaman Sentosa di wikitravel.com dan cari bagian 'Eat'. Di situ akan disebutkan pilihan tempat makan mulai dari yang budget sampai yang splurge.
Alhamdulillah kali ini saya dan Dhila nggak salah dan terjebak dengan fast food kayak waktu di Clarke Quay kemarin. Kami makan di Seah Im Food Center yang ada persis di seberang Vivocity. Di sini ada banyak pilihan makanan halal dengan harga terjangkau. Sayangnya, saya masih punya ayam, jadi saya cuma beli orange juice (SGD 1) sementara Dhila makan nasi briyani (kalo nggak salah harganya SGD 5) yang enak dan porsinya bikin nggak usah makan malam lagi :).
Setelah makan, kami cari masjid. Dari sinilah akhirnya saya nemu website nearby.sg yang sama helpful nya sama gothere.sg. Di nearby.sg ini, kita tinggal ketik sedang ada di manakah kita (waktu itu saya tulis Vivocity) lalu pilih Culture - places of worship - (dan voila! ada pilihan) Mosque. Untuk pertama kalinya sejak sampai di Singapura, akhirnya kami solat di tempat yang proper :).
jalan cari masjid... |
nemu ini! |
Selesai sholat, saya dan Dhila harusnya pergi ke Marina Bay City Gallery dan Gardens by the bay. Tapi tiba-tiba pas saya lagi liat daftar halte bus (accessible both in the bus stop and internet) ada halte di Alexandra Road, dan Alexandra Road itu tempatnya IKEA Singapura. Jadi saya ngajak Dhila untuk mampir ke sana dulu aja daripada pergi ke IKEA di hari terakhir dan harus ngejar Singapore Flyer sore harinya.
IKEA DARI JAUH! |
Pas sadar kalo kita udah kelamaan main, ternyata udah jam 6 aja. Saya dan Dhila langsung balik ke bawah, beli es krim (harus), lalu melanjutkan perjalanan ke Marina!
A Typical Tourist
Ke Singapura nggak lengkap tanpa ke Merlion park dan Marina Bay Sands, betul?
Hari sudah mulai gelap saat saya dan Dhila sampai di Marina Bay Sands. Karena kemaleman pulang dari IKEA, saya dan Dhila batal ke Garden by the bay dan Marina City Gallery hari itu. Gantinya, kami duduk-duduk di Marina Bay Sands yang pemandangannya ke arah Business District nya Singapura dan Merlion Park.
Akhirnya yang biasanya cuma liat di internet, hadir betulan di depan mata saya. It was a wonderful sight, and a beautifully designed promenade. Saya dan Dhila jalan memutar menuju ke Merlion Park. Rame banget! Dan nyaris nggak keliatan apa-apa kecuali patung singa nya bersinar (!!). If I ever got the chance flying there again, I'd prefer to be there in the afternoon. Mungkin, kalau beruntung, nemu $1 Ice Cream yang kami lewatkan kemarin di Clarke Quay.
from marina |
while walking to merlion park |
hello there! |
See you in #7!
0 comments