day 4 : high school friends
January 29, 2011This is the fourth day, so I'm going to talk about my high school friends. I know that I write a lot about them, but I just can't get enough... they're one of the most marvelous things I've ever had. Mungkin banyak orang yang bakal bilang hal yang sama, masa SMA bukan masa yang mudah untuk dilupakan bagi kebanyakan orang. Banyak banget lah kenangannya, bahkan Bowling For Soup aja punya lagu judulnya High School Never Ends ya, dan Vitamin C punya lagu Graduation yang, oh-so-heart-rending. belom lagi glee cast version punya To Sir With Love. maksud gue di sini adalah, apapun topiknya, si high school ini adalah satu poin di mana kita bisa jadi sangat ancur-ancuran atau justru siap menghadapi kehidupan kuliah yang sama sekali nggak mudah.
Banyak orang, especially those who doesn't know me so well (start singing SM*SH everybody!) yang mungkin nggak mengerti kenapa gue bisa memiliki perasaan sedalam itu sama teman-teman SMA gue, banyak banget yang pasti bertanya-tanya kenapakah gue begitu excited setiap liburan tiba dan selalu nyempetin diri untuk ke Bandung (tempat dulu gue SMA), kalo dipikir-pikir temen SMA gue nggak sebanyak temen SMA temen-temen gue yang lain, yang kayanya temenannya lintas sekolah. Apa gue nggak bosen atau apa mereka nggak punya agenda lain?
Dan jawabannya adalah karena merekalah semangat gue untuk moving on. Di saat gue merasa sangat-sangat lelah, gue tahu gue punya serombongan orang yang bersedia jadi shoulders to lean and cry on, serombongan orang yang punya mimpi dan cita-cita yang sama, yang punya pikiran yang sangat dewasa yang menginspirasi gue yang terkadang labil dan childish (oke, most of the time, I admit). Orang-orang mungkin nggak akan percaya saat gue bilang bahwa dengan ngeliat status mereka aja, dengan saling becandaan di komen aja, gue bisa memompa kembali semangat gue yang kurang angin. Tapi ya, itulah kenyataannya. Bahwa sesuatu yang dasarnya adalah sebuah pondasi terkuat di jagat raya memang bisa berpengaruh sehebat itu. Suatu bangunan yang lengkap, memiliki dasar yang kuat dan dapat menarik perhatian orang-orang di sekitarnya, itulah analogi yang akan gue berikan untuk teman-teman SMA gue, dimana gue berharap bahwa gue adalah salah satu dari pembentuk bangunan tersebut.
Karena saat yang satu jatuh, bangunannya tidak akan kuat lagi, dan karena itulah kami melekat erat...
teman-teman tidak dinilai dari seberapa menyenangkan mereka dulu, tapi seberapa berhasil kenangan tentang mereka berubah menjadi semangat yang bikin kita ter-encourage to do better
0 comments