Seriously, this one is bugging me.
Pertama-tama, pernah nggak naik angkot yang jendelanya kebuka. Terus, di tempat duduk yang jendelanya kebuka itu, duduklah penumpang yang rambutnya panjang dan digerai. Terus rambutnya terbang-terbang kena angin macem adegan dramatis di film-film atau video klip.
Terus rambutnya kena muka kamu.
I've been there.
Di commuter line nggak ada sih kejadian kayak gitu. Angin AC nya kurang kenceng buat nerbangin rambut. But here's another similar experience.
Sekarang kan lagi jaman yaaa.. kerudung yang ngebentuk cepolan rambut (yang ciputnya dinamain ciput Jarjit (or is it only a local name near my house?) karena mirip sama kepalanya Jarjit yang di Upin Ipin). Saya sih nggak komen lah soal boleh-nggaknya, it's another topic. But one of the bad side of this kind of hijab is that it pokes people's face.
Terutama kalo keretanya lagi penuh dan nggak ada pilihan tempat lain (geser pun tak mampu). Terus orang dengan kerudung bercepol ini geleng-geleng kepala (ya kan misalnya). As a girl in average height, I got this, not a lot, but sometimes when I do, it was mixed feeling. Antara kesel karena saya jadi full-notice sama keberadaan si cepol kerudung itu, kesel karena kena melulu, dan pengen ketawa karena kok bisa sesuatu yang sama sekali nggak ada hubungannya sama jadwal kereta dan gangguan kereta bikin kesel.
Temen saya pernah juga kena. Tapi kena cepolan rambut beneran. Kebetulan dia anaknya tinggi, jadi si cepolan rambut orang di depannya kena persis ke hidung. Disgusting and amusing at the same time. Katanya, orang yang disebelahnya, yang nyadar kalo dia kena rambut orang di depannya sampe ketawa dan nyuruh pindah.
But what to do, the joy of taking commuter line in Jakarta is in the crowding and all the little things that happens inside. Yahh... untuk perjalanan padat penumpang selama 30-45 menit mah, hang in there buddy. Gak usah kesel, ketawain aja :)
See you on the next HASHTAG NAIKCOMLINE!
Pertama-tama, pernah nggak naik angkot yang jendelanya kebuka. Terus, di tempat duduk yang jendelanya kebuka itu, duduklah penumpang yang rambutnya panjang dan digerai. Terus rambutnya terbang-terbang kena angin macem adegan dramatis di film-film atau video klip.
Terus rambutnya kena muka kamu.
I've been there.
Di commuter line nggak ada sih kejadian kayak gitu. Angin AC nya kurang kenceng buat nerbangin rambut. But here's another similar experience.
Sekarang kan lagi jaman yaaa.. kerudung yang ngebentuk cepolan rambut (yang ciputnya dinamain ciput Jarjit (or is it only a local name near my house?) karena mirip sama kepalanya Jarjit yang di Upin Ipin). Saya sih nggak komen lah soal boleh-nggaknya, it's another topic. But one of the bad side of this kind of hijab is that it pokes people's face.
Terutama kalo keretanya lagi penuh dan nggak ada pilihan tempat lain (geser pun tak mampu). Terus orang dengan kerudung bercepol ini geleng-geleng kepala (ya kan misalnya). As a girl in average height, I got this, not a lot, but sometimes when I do, it was mixed feeling. Antara kesel karena saya jadi full-notice sama keberadaan si cepol kerudung itu, kesel karena kena melulu, dan pengen ketawa karena kok bisa sesuatu yang sama sekali nggak ada hubungannya sama jadwal kereta dan gangguan kereta bikin kesel.
Temen saya pernah juga kena. Tapi kena cepolan rambut beneran. Kebetulan dia anaknya tinggi, jadi si cepolan rambut orang di depannya kena persis ke hidung. Disgusting and amusing at the same time. Katanya, orang yang disebelahnya, yang nyadar kalo dia kena rambut orang di depannya sampe ketawa dan nyuruh pindah.
But what to do, the joy of taking commuter line in Jakarta is in the crowding and all the little things that happens inside. Yahh... untuk perjalanan padat penumpang selama 30-45 menit mah, hang in there buddy. Gak usah kesel, ketawain aja :)
See you on the next HASHTAG NAIKCOMLINE!